Wednesday, October 3, 2012

Resiko Menjadi Super Obesitas

Bagi para remaja gendut yang tak ingin kelebihan berat badan ini berlanjut hingga dewasa, sebaiknya mulai sekarang untuk lebih fokus pada penurunan berat badan. Pasalnya, remaja yang obesitas memiliki kemungkinan 16 kali lebih besar untuk menjadi orang dewasa sangat gemuk dibandingkan dengan remaja dengan berat badan normal.





Mereka yang termasuk sangat gemuk adalah yang memiliki kelebihan berat badan sekitar 45 kilogram atau lebih di atas berat badan ideal mereka, kata penulis senior studi tersebut, Penny Gordon-Larsen, yang juga dosen nutrisi di Gillings School of Global Public Health di University of North Carolina, Chapel Hill.





"Kami sedang mengamati status berat badan remaja dan bagaimana kaitannya dengan perkembangan obesitas parah di masa dewasa karena kami khawatir kegemukan dan obesitas parah sama-sama meningkat dari waktu ke waktu, dan selama periode dari remaja menuju dewasa, ada peningkatan risiko terhadap berat badan," jelas Gordon-Larsen.

"Studi kami menunjukkan remaja obesitas berisiko untuk menjadi sangat gemuk di masa dewasa, dan saya pikir jika orang memahami risiko obesitas parah, mereka mungkin termotivasi untuk melakukan perubahan. Para remaja mungkin setidaknya termotivasi untuk mempertahankan berat badan mereka saat ini," katanya dalam studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association edisi 10 November.

Obesitas parah - didefinisikan dengan indeks massa tubuh di atas 40 - meningkatkan risiko terhadap sejumlah komplikasi kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asma dan radang sendi. Selain itu, orang yang obesitas bisa mengalami penurunan tingkat harapan hidup yang signifikan.

Dalam studinya, Gordon-Larsen dan koleganya menganalisis data dari US National Longitudinal Study of Adolescent Health dari 8.834 orang berusia 12 sampai 21 tahun pada 1996. Penelitian ini memiliki dua periode tindak lanjut: pertama dari 2001 hingga 2002 dan yang kedua dari 2007 hingga 2009.

Pada awal penelitian, 79 remaja (sekitar 1 persen) dinilai sangat gemuk. Pada 2009, 60 dari mereka (70,5 persen) masih sangat gemuk pada usia dewasa, kata para peneliti.

Juga pada 2009, 7,9 persen lagi dari mereka yang belum dikategorikan sangat gemuk saat remaja, kini diklasifikasikan sebagai orang dewasa yang sangat gemuk. Wanita berkulit hitam yang paling mungkin untuk menjadi sangat gemuk saat dewasa, sebut penelitian itu.

Remaja yang obesitas pada awal penelitian memiliki kemungkinan 16 kali lebih besar untuk menjadi orang dewasa yang sangat gemuk dibandingkan dengan remaja dengan berat badan normal atau yang memiliki kelebihan berat badan.

"Kita perlu mencoba untuk mengintervensi dan mencegah obesitas di awal kehidupan, dan jika kita mendapati seorang remaja gemuk, kita benar-benar perlu bekerja untuk mencegah obesitas parah pada mereka saat dewasa," katanya.

"Saya tidak terlalu terkejut dengan temuan penelitian ini. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa berat badan selama masa remaja dapat menjadi prediktif berat badan di masa dewasa," ujar Dr. Goutham Rao, direktur klinis di Weight Management and Wellness Center, Children's Hospital of Pittsburgh.

Dan untuk mengubah kebiasaan remaja mungkin sulit. Berbeda dengan anak 3 tahun, yang relatif mudah untuk mempengaruhi kebiasaan makan mereka. Namun, orangtua hendaknya tetap menyediakan sebagian besar makanan sehat dalam diet remaja dan dapat mengatur suasana makan sehat di rumah dengan tidak memberikan minuman manis dan membuat makanan kecil yang sehat, seperti buah-buahan dan sayuran.

Kiat penting lainnya adalah membatasi konsumsi makanan cepat saji tidak lebih dari satu sekali sepekan, batasi menonton TV hingga dua jam sehari, dan mendorong anak untuk melakukan olahraga setiap hari.

No comments:

Post a Comment